x

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Gandeng Fatayat NU untuk Percepat Pembangunan di Jawa Tengah

2 minutes reading
Sunday, 4 May 2025 14:18 0 38 pemalinews@gmail.com

TEGAL – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengajak organisasi Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) ikut aktif dalam mendorong percepatan pembangunan di daerah. Salah satu bentuk kolaborasi yang ditawarkan adalah lewat pengembangan program Kecamatan Berdaya di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Menurut Luthfi, pembangunan tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah provinsi. Dibutuhkan kerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota, serta dukungan dari organisasi kemasyarakatan agar program yang dibuat bisa lebih tepat sasaran.

“Provinsi sudah punya program Kecamatan Berdaya. Di dalamnya ada perempuan-perempuan yang kita beri program untuk membikin ekonomi kreatif,” kata Luthfi saat menghadiri peringatan Harlah ke-75 dan Halalbihalal Fatayat NU Jawa Tengah di Pendopo Kota Tegal, Minggu (4/5/2025).

Ia menekankan, Fatayat NU dapat mengambil peran penting dalam menjalankan program tersebut di masing-masing kecamatan. Fokus utama dari program ini adalah pemberdayaan perempuan, anak, pemuda, hingga penyandang disabilitas.

Luthfi juga menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap menampung masukan dan ide dari Fatayat NU. Gagasan-gagasan itu bisa menjadi bagian dari strategi pembangunan jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.

“Silakan Fatayat NU menyampaikan gagasan dan ide. Pemprov siap menampung untuk dijadikan bagian dari upaya bersama menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Ia menjelaskan, arah pembangunan provinsi sudah disusun secara bertahap. Tahun 2025 akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur, sementara pada 2026 diarahkan pada ketahanan dan kemandirian pangan. Di luar itu, pengentasan kemiskinan juga tetap menjadi prioritas utama.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah, menyambut baik ajakan kerja sama dari Gubernur Jateng. Menurutnya, perempuan bisa berkontribusi besar dalam pembangunan, baik sebagai ibu rumah tangga maupun di ruang publik.

“Menjadi ibu rumah tangga itu juga tidak sekadar selesai pada pekerjaan rumah. Tapi harus bisa meningkatkan kualitas diri, karena dari mereka lahir generasi penerus bangsa,” kata Margaret.

Ia menegaskan, perempuan tidak boleh tertinggal dalam proses pembangunan. Partisipasi perempuan harus dimulai dari lingkungan terkecil seperti keluarga, lalu berkembang di masyarakat.

Fatayat NU, lanjut Margaret, siap bekerja sama dengan pemerintah dalam program-program prioritas, khususnya yang menyangkut pengentasan kemiskinan dan penanganan stunting. Keterlibatan perempuan akan menjadi kekuatan besar dalam menciptakan perubahan positif di tingkat daerah.(*)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments

No comments to show.
x

You cannot copy content of this page