x

Bupati Mitha Pastikan Huntara Siap Huni 16 Mei, Warga Tak Lagi Mengungsi di Tenda

2 minutes reading
Sunday, 4 May 2025 12:43 0 31 pemalinews@gmail.com

BREBES – Pemerintah Kabupaten Brebes memastikan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak tanah gerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, siap digunakan mulai 16 Mei 2025.

Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma atau Mitha menyampaikan hal itu saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau lokasi pengungsian pada Jumat (2/5/2025). Huntara dibangun di lahan bengkok Desa Mendala, tepat di depan kantor desa, dekat dengan posko pengungsian Gunung Poh.

“Mudah-mudahan semua proses berjalan lancar. Insyaallah tanggal 16 Mei ini sudah bisa ditinggali,” kata Mitha.

Ia menambahkan, pemerintah tidak ingin warga terlalu lama tinggal di tenda-tenda pengungsian karena udara malam yang dingin sangat berisiko, terutama bagi bayi, anak-anak, dan lansia.

“Saya minta pembangunan huntara dikebut. Dinperwaskim harus bekerja maksimal agar selesai tepat waktu,” ujarnya.

Berdasarkan data per 1 Mei 2025, total pengungsi akibat tanah gerak mencapai 431 jiwa. Dari jumlah itu, 196 orang tinggal di pos pengungsian Lapangan Futsal Gunung Poh, dan 29 orang di tenda Dukuh Krajan.

Sebanyak 202 jiwa tinggal di rumah saudara, 65 jiwa masih di rumah sendiri, 4 jiwa mengontrak rumah, dan 56 jiwa merantau.

Kelompok rentan juga cukup banyak, terdiri dari 3 bayi, 12 balita, 1 ibu hamil, 3 ibu menyusui, dan 21 lansia.

Untuk jangka panjang, Pemprov Jateng juga sudah menyiapkan lahan untuk hunian tetap (huntap). Dua lokasi yang sedang dikaji berada di Desa Buniwah dan Desa Manggis. Lahan yang dibutuhkan sekitar 1,2 hektar, sementara yang tersedia di Buniwah 1,6 hektar dan di Manggis 1,8 hektar.

“Penentuan lokasi huntap menunggu hasil kajian Badan Geologi. Harus benar-benar aman dan tidak rawan bencana,” kata Mitha.

Dalam kunjungannya, Gubernur Ahmad Luthfi menyerahkan bantuan awal sebesar Rp 121,29 juta. Selain itu, juga diberikan bantuan perbaikan rumah dan tempat ibadah senilai Rp 2,01 miliar.

“Warga harus segera direlokasi ke tempat yang aman. Jangan sampai ada masalah baru di kemudian hari,” tegas Gubernur.(*)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments

No comments to show.
x

You cannot copy content of this page