BREBES – Pembangunan gedung rawat inap dan instalasi gawat darurat (IGD) di Puskesmas Bantarkawung, Kabupaten Brebes, hingga awal Juni 2025 belum juga dimulai. Padahal, proyek senilai Rp3,2 miliar ini sudah sangat ditunggu masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan lebih layak.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi IV DPRD Brebes, M Rizki Nurohman, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan pada Selasa (3/6/2025). Ia mengaku kecewa karena belum ada tanda-tanda dimulainya pengerjaan proyek.
“Saya melihat langsung ke lokasi, dan memang belum ada pembangunan sama sekali. Padahal, IGD dan ruang rawat inap sangat penting bagi masyarakat di Bantarkawung,” ujar Rizki.
Ia menjelaskan bahwa layanan rawat inap saat ini masih memanfaatkan aula lantai dua gedung puskesmas, sementara ruang IGD hanya menggunakan ruangan biasa yang tidak ideal untuk penanganan darurat.
“Warga yang datang dalam kondisi gawat tidak bisa menunggu. Fasilitas ini harus segera dibangun. Kami akan mendorong percepatan di forum DPRD,” tegasnya.
Rizki mengatakan bahwa Komisi IV DPRD akan segera memanggil pihak terkait agar kendala teknis dan administratif yang menghambat proyek bisa segera diatasi.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bantarkawung, Supardi, menyebut keterlambatan pembangunan disebabkan oleh proses review dokumen engineering design (DE) dan anggaran yang masih berlangsung.
“Kami masih menunggu hasil finalisasi dokumen. Koordinasi dengan dinas teknis terus kami lakukan agar segera bisa ditindaklanjuti,” ujar Supardi.
Ia menambahkan, saat ini Puskesmas Bantarkawung melayani lebih dari 50.000 peserta BPJS dari 11 desa, sehingga kebutuhan IGD dan ruang rawat inap yang representatif menjadi sangat mendesak.(*)
You cannot copy content of this page
No Comments