BREBES – Pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak tanah gerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, baru mencapai 45 persen. Kendala utama berasal dari cuaca hujan yang kerap turun di lokasi.
Meski begitu, Kepala Desa Mendala, Muhammad Basori, tetap yakin huntara akan selesai tepat waktu, sesuai target pada 16 Mei 2025.
“Kalau tidak hujan, pekerjaan kami lembur siang malam. Kami tetap optimis huntara bisa selesai dan warga segera menempatinya,” ujar Basori, Minggu (11/5/2025).
Sebanyak 130 unit huntara sedang dibangun di atas lahan desa seluas 400 meter persegi, tepat di depan Balai Desa Mendala. Setiap unit berukuran 3×6 meter, terdiri dari satu kamar tidur dan ruang keluarga.
“Dapur dan MCK nanti dibuat tersendiri di tiap bloknya, untuk kenyamanan bersama,” tambah Basori.
Sebelumnya, Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma telah meninjau lokasi bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi pada Jumat (2/5/2025). Dalam kunjungannya, Bupati Mitha menegaskan bahwa huntara harus siap ditempati pada 16 Mei.
“Sesuai janji kami, pada 16 Mei warga di tenda pengungsian sudah pindah ke huntara,” tegas Bupati Mitha.
Pemerintah daerah ingin agar warga tidak terlalu lama tinggal di tenda darurat karena kondisi cuaca dingin sangat berisiko, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, dan lansia.
Bencana tanah gerak yang melanda Desa Mendala mengakibatkan 569 jiwa terdampak. Sebanyak 444 jiwa terpaksa mengungsi, 120 rumah rusak berat, dan 15 rumah rusak sedang. Bencana ini juga merusak lahan pertanian serta akses jalan warga.
Dengan pembangunan huntara yang terus dikebut, Basori berharap warga bisa segera tinggal di tempat yang lebih aman dan nyaman.
“Kami bekerja maksimal. Semoga semua sesuai harapan,” tutupnya.(*)
You cannot copy content of this page
No Comments