x

Seminar Internasional di Brebes Bahas Nasab Walisongo, Dihadiri Pakar dari Maroko hingga Madinah

2 minutes reading
Monday, 19 May 2025 04:14 0 8 pemalinews@gmail.com

BREBES – Sebuah seminar internasional tentang nasab Walisongo digelar di Pondok Pesantren Al Hasaniyah, Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah. Acara ini dihadiri para pakar nasab dari berbagai negara, termasuk Maroko, Pakistan, dan Madinah.

Seminar yang berlangsung pada Minggu, (18/5/2025), diselenggarakan oleh Naqobah Ansab Auliya Tis’ah (NAAT). Tema yang diusung adalah “Kebangkitan Dzuriyah Walisongo untuk Indonesia Emas 2045”. Puluhan keturunan Walisongo dan tokoh ormas keagamaan turut hadir.

KH Nuridin Syamsudin, pengasuh Ponpes Al Hasaniyah, menyampaikan kekhawatiran tentang adanya anggapan yang meragukan keberadaan Walisongo. Ia mengatakan ada yang menilai Walisongo fiktif dan tidak memiliki keturunan.

“Kalau pun ada yang mengakui keberadaannya, mereka menuduh Walisongo tidak punya keturunan. Ini tidak benar,” jelas KH Nuridin.

Menurutnya, Walisongo adalah tokoh nyata dan bapak ideologi Islam Nusantara. Nasab mereka jelas tersambung ke Nabi Muhammad SAW, baik lewat jalur laki-laki maupun perempuan.

Para pakar nasab yang hadir antara lain Maulaya Syarif Ahmad Muhib dari Maroko, Sayyid Ali Abbas Al-Jilani dari Pakistan, dan Syarif Anas bin Ya’qub dari Madinah. Mereka bertugas menjaga dan memverifikasi silsilah keturunan Nabi Muhammad di negara masing-masing.

Ketua DPP NAAT, K.H.R. Syarif Ilzamuddin Sholeh Al-Jilani Al-Hasani, menjelaskan bahwa pembahasan seminar didasarkan pada manuskrip kuno yang dibuat pada masa Walisongo.

“Mereka menunjukkan bukti sejarah dari zaman yang sama dengan Walisongo,” katanya.

Ilzamuddin memaparkan bahwa silsilah Walisongo tersambung langsung ke Sayidina Hasan RA dan Sayidina Husain RA, cucu Nabi Muhammad SAW. Hal ini disampaikan oleh ahli dari Pakistan dan Maroko.

“Ini menguatkan bahwa Walisongo adalah keturunan sah Rasulullah SAW,” ujarnya.

KH Nuridin juga menegaskan bahwa banyak keturunan Walisongo kini tergabung dalam NAAT, lembaga resmi pencatat nasab yang diakui internasional.

“NAAT terhubung dengan lembaga nasab di Pakistan, Maroko, Mesir, dan Madinah,” imbuhnya.

Dr Tun Suzana Tun Hj Othman dari Malaysia juga hadir. Ia menekankan pentingnya menjaga kebenaran sejarah dan identitas keturunan Walisongo di Asia Tenggara.

Seminar ini menjadi momen penting untuk memperkuat akar sejarah dan spiritual para keturunan Walisongo. Diharapkan acara ini membantu masyarakat memahami peran besar Walisongo dalam penyebaran Islam di Indonesia.

Dengan dukungan manuskrip kuno dan pengakuan internasional, seminar ini menegaskan bahwa Walisongo bukan sekadar legenda. Mereka adalah keturunan sah Nabi Muhammad SAW yang berperan besar di Nusantara.(*)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments

No comments to show.
x

You cannot copy content of this page