x

Warga Bantarkawung Brebes Kehilangan Anak Balita, Tak Punya BPJS Jadi Kendala

2 minutes reading
Wednesday, 30 Apr 2025 17:02 0 57 pemalinews@gmail.com

BREBES – Kesedihan mendalam menyelimuti keluarga Ali Pranoto, warga Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. Anak balitanya yang bernama Kenichi Keichirou Seiichi Ali meninggal dunia setelah mengalami kejang dan tidak mendapat penanganan cepat karena terkendala masalah administrasi.

Balita berusia 2,5 tahun itu menghembuskan napas terakhir di RS Hermina Purwokerto, Selasa dini hari, 29 April 2025. Sebelumnya, Kenichi sempat dibawa ke RSU Siti Aminah Muhammadiyah Bumiayu.

Namun karena kondisinya memburuk, pihak rumah sakit menyarankan agar anak tersebut segera dirujuk ke RS Hermina. Sayangnya, keterlambatan rujukan terjadi karena sang ayah tidak memiliki BPJS Kesehatan.

Ali Pranoto mengaku sempat kebingungan karena tidak punya biaya cukup. Ia berharap bisa menggunakan BPJS atau SKTM agar biaya rumah sakit bisa ditanggung pemerintah, namun upaya itu tak membuahkan hasil.

“Anak saya meninggal jam 00.40. Jam 3 pagi baru bisa dibawa pulang setelah urus administrasi,” kata Ali Pranoto saat diwawancarai.

Ia dibantu oleh warga dan seorang pekerja sosial bernama Sodiqoh untuk mengurus BPJS dan SKTM, namun prosesnya tidak bisa diselesaikan tepat waktu.

“Di RS Hermina pelayanannya baik, tapi mereka sarankan pakai BPJS. Karena belum punya dan tidak sempat diurus, akhirnya masuk pasien umum,” ungkap Ali.

Sodiqoh, yang selama ini aktif membantu warga kurang mampu, mengaku kecewa. Ia merasa gagal karena tidak bisa menolong anak tersebut tepat waktu.

“Saya bantu urus BPJS dan SKTM, tapi desa bilang program SKTM sudah tidak ada. BPJS juga belum aktif,” kata Sodiqoh.

Ia bahkan menyampaikan keluhan itu dalam aksi damai di Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes, berharap pemerintah lebih peka terhadap warga kurang mampu.

“Pak Ali sempat panik. Mau bawa anaknya ke rumah sakit tapi bingung karena nggak punya jaminan kesehatan,” ucapnya.

Sekretaris Desa Pangebatan, Agus Supriyanto, membenarkan bahwa saat ini tidak ada lagi program SKTM karena tidak tersedia anggaran Jamkesda.

“Kalau SKTM memang sekarang tidak bisa karena anggarannya tidak ada. Nanti saya cek dulu soal kejadian ini,” jelasnya.

Agus juga menyebutkan bahwa Sodiqoh memang dikenal luas karena sering membantu warga di berbagai desa dalam urusan kesehatan.

“Bu Sodiqoh itu aktif. Bukan cuma di Pangebatan, tapi juga ke desa-desa lain bantu orang urus BPJS,” tambahnya.

Kejadian ini menyoroti pentingnya akses jaminan kesehatan yang cepat dan mudah, terutama bagi keluarga kurang mampu di daerah.(*)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments

No comments to show.
x

You cannot copy content of this page