Warga Winduaji Brebes Ultimatum PT KAI 1 Bulan, Siap Demo jika Underpass Tak Diperlebar

2 minutes reading
Tuesday, 20 May 2025 11:21 0 160 pemalinews@gmail.com

BREBES – Warga Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, memberikan ultimatum keras kepada PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk segera melakukan pelebaran underpass Patuguran.

Jika dalam waktu satu bulan tidak ada realisasi, warga menyatakan siap menggelar aksi demo dan menghadang kereta api yang melintas.

Tuntutan itu disampaikan langsung dalam tinjauan lapangan yang dilakukan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang, Selasa (20/5/2025).

Tinjauan ini dihadiri perwakilan Ditjen Perkeretaapian, Pemkab Brebes, PT KAI Daop 5 Purwokerto, serta sejumlah OPD terkait seperti Dishub, DPU, dan Bapenda Brebes.

Kepala Desa Winduaji, H. Karman, secara tegas menyuarakan keresahan warganya. Menurutnya, underpass Patuguran saat ini terlalu sempit, rawan banjir, dan membahayakan pengguna jalan, terutama saat malam hari dan musim hujan.

“Ini sudah kami kirimkan surat tiga kali, tapi tidak direspons serius. Kalau dalam sebulan tidak ada keputusan, kami akan turun ke rel, menghadang kereta,” ujar H. Karman di hadapan para pihak yang hadir.

Ia juga mengungkapkan bahwa underpass tersebut merupakan jalur vital yang menghubungkan Kabupaten Brebes dengan Banyumas dan Cilacap. Namun kondisi fisik underpass yang sempit dan menikung membuat kendaraan besar, termasuk ambulans dan pemadam kebakaran, tidak bisa melintas.

Situasi sempat memanas ketika H. Karman dan pihak keamanan PT KAI Daop 5 Purwokerto terlibat perdebatan sengit. Pihak keamanan meminta warga tidak bertindak anarkis, namun H. Karman tetap menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama.

“Kami tidak sedang main-main. Ini soal nyawa. Kalau tidak digubris juga, biar saya yang pimpin warga untuk aksi,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Riska Sasanti dari Balai Teknik Perkeretaapian menyatakan akan membawa hasil tinjauan ini ke rapat koordinasi teknis dan menyampaikan kepada pusat. Ia juga menegaskan bahwa semua aspirasi masyarakat akan dicatat dan ditindaklanjuti.

“Kami akan evaluasi dari sisi teknis dan menyampaikan kepada pimpinan. Kami terbuka untuk komunikasi lanjutan,” kata Riska.

Sebelumnya, warga berencana melakukan aksi demo pada Rabu (21/5/2025) sebagai bentuk protes atas lambannya respons dari pihak terkait. Namun aksi tersebut ditunda setelah ada kunjungan lapangan dari Balai Teknik Perkeretaapian.

H. Karman menegaskan bahwa warga masih memberi kesempatan selama satu bulan. Namun jika tidak ada langkah konkret dari PT KAI maupun pemerintah pusat, maka aksi demo akan tetap digelar.(*)

 

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments

No comments to show.

You cannot copy content of this page